Tuesday, August 30, 2016

Bagaimana Mungkin Muhammad Yang Lembut Mengajarkan Kekerasan?

Muhammad saw adalah orang yang sangat (kalau tidak paling) lembut yang pernah hidup.
Beliau yang selalu membalas kebaikan dengan keburukan dan memaafkan mereka yang pernah menyakitinya baik secara lisan atau fisik.
Beliau yang menganjurkan kalau sedang bertiga maka yang dua orang jangan berbisik-bisik di hadapan teman yang lain, karena untuk menjaga perasaannya.
Beliau yang mengajarkan kalau orang bersin maka doakan ia kebaikan, tidak cuek dan seolah bersikap itu bukan urusannya. Sebuah demonstrasi sebuah empati yang luar biasa.
Beliau yang memilih tidur di depan pintu rumah saat sang istri tidak jua bangun saat rumahnya diketuk di malam hari.
Sangat sulit bagi saya membayangkan pribadi yang luar biasa tinggi akhlaknya tidak hanya terhadap sesama tetapi kepada binatang dan alam semesta ini memerintahkan menyakiti seorang insan seperti yang diklaim oleh para pelaku kekerasan itu...

Saturday, August 20, 2016

Menangis Mendengar `La Isla Bonita`

Sore ini terdengar suara dari tetangga sebelah yang memutar lagu `La Isla Bonita´nya Madonna. Kenangan saya melayang pada salah satu fragmen dalam hidup saya sekitar 13 tahun yang lalu di kota Cilegon.
Pagi hari selepas malamnya mengikuti pengajian di rumah sang mursyid, kami meluangkan waktu membersihkan rumah beliau secara sukarela. Ada yang mencuci piring, ada yang menyapu musholla dan saya kebagian melap perabotan yang ada di ruang tamu. Aktivitas saya terhenti sejenak saat mengamati koleksi kaset bapak mursyid, salah satunya ada album Madonna `La Isla Bonita`. Wooow! Bapak suka juga denger Madonna, pikirku dalam hati.
Lalu beberapa detik kemudian bapak yang tengah berada di ruangan lain berkata dengan lantang `Ya, bapak juga kan pernah muda`. Duh aku lupa bahwa mursyidku itu pandangannya bisa menembus jauh apalagi hanya disekat oleh dinding. Tidak berhenti di situ, bapak mursyid mendekati saya yang saat itu salah tingkah dan mulai mengambil kaset Madonna tersebut untuk kemudian memutarnya sambil melayangkan senyuman khasnya kepada saya. Beliau tahu tampaknya kalau saya suka Madonna. Itulah sekeping ingatan akan mursyidku yang jenaka, baik hati dan selalu kuingat dengan senyumnya yang indah.
Sore ini, saat saya mendengar lagu itu tak terasa air mata mengalir deras di pipi dan saya pun menangis mengenang beliau. Untung hanya ada saya dan laptop di ruangan. Agak aneh soalnya jika ada yang melihat orang menangis sesenggukan mendengarkan `La Isla Bonita`
#al faatihah untuk beliau