Saya menikah dengan suami yang sudah menduda selama sekitar dua tahun saat itu, dengan satu anak. Alhamdulillah suami bercerai dengan mantan istrinya secara baik-baik, hingga saat ini mereka masih memelihara pertemanan. Sang mantan istri akan datang menginap di rumah kami saat mengantar anaknya berkunjung dan kami pun biasa menginap di kediamannya. Bahkan beberapa kali dalam satu tahun kami merencanakan liburan bersama, menyewa bungalow yang ditempati bersama. Saat menceritakan hal ini, bahkan bagi sebagian besar orang Belanda mereka akan menggelengkan kepalanya sambil berkata salut.
Yang sebagian besar mereka tidak ketahui adalah bahwa kondisi harmonis ini baru terbentuk setelah melalui proses yang kikuk, setelah menerjang semua kebekuan dan komunikasi yang sempat tersendat.
Manusia memang cenderung dipertakuti oleh hal-hal yang belum ia ketahui; itu bisa berupa pengalaman baru, pekerjaan baru, orang baru dll. Satu-satunya cara menembus barier ketakutan tersebut adalah dengan menghadapinya. Dalam kasus ini, saya berupaya membuka pintu dan hati saya lebar-lebar untuk anak tiri saya dan ibunya, menanyakan kabar dan mendengarkan kisahnya. Saya coba setulus mungkin melakukannya, tanpa pamrih, hanya ingin mencintai dengan sederhana.
Tahun lalu, ibu dari anak tiri saya berkata kepada saya, "You know what?"katanya. "Michelle (anak tiri saya) said that you are a cool mom :)". "Say that again?" sahut saya tidak percaya. Sebuah kehormatan besar dan terharu saya diberi apresiasi seperti itu oleh anak tiri saya yang sekarang menjelang usia puber. Alhamdulillah.
Demikianlah, rasa canggung, rasa tak nyaman yang dirasakan di awal waktu ternyata bisa terbasuh dengan pertemuan dan meluangkan waktu bersama dengan didasari rasa silaturahmi, membuka diri agar menjalin kasih sayang dengan sesama. Saya percaya hal ini bisa diaplikasikan dalam banyak situasi : cross cultural situation, menjalin rumah tangga yang serumah dengan mertua, rumah tangga yang berpoligami, atau proses merger di perusahaan. Semua hal yang membutuhkan perpaduan antara dua budaya, dua individu, dua latar belakang yang berbeda. Kenali dulu, baru kita bisa menilai. Sesuatu yang dinyanyikan dengan indah oleh Michael Jackson,
`Before you judge me, try hard to love me,
Look within your heart then ask.
(Amsterdam, 14 Maret 2018. 11.52 siang, jelang loempiadag dan saat hari demo guru SD sebelanda)