Sang penulis disini menggunakan banyak data antropologis
dari area New Delhi ditambah dengan berbagai literature mengenai Terapi
Ayurveda dan Unani. Menarik untuk melihat banyak hal yang kita anggap ‘kata
orang dulu’ ternyata juga diakui di belahan dunia lain.
Dalam dunia kedokteran yang telah terbagi menjadi sub spesialisasi,
Rheumatologi (ilmu yang mempelajari tentang kelainan sekitar persendian)
merupakan bagian dari Internal Medicine (ilmu penyakit dalam). Bayangkan,
seseorang harus menempuh jenjang pendidikan selama kurang lebih 12- 14 tahun
(dari mulai dokter umum menjadi seorang sub spesialis rheumatologi) untuk
mempelajari khusus penggal tubuh manusia ini. Dengan bantuan teknologi saat ini
sudah teridentifikasi sebanyak ratusan kondisi kelainan sendi. Adapun terapi
utamanya masih berkisar pada penanganan nyeri dengan tambahan terapi sekunder
berupa terapi fisik sampai operasi penggantian sendi.
Humoral Medical
Systems
Pendekatan tata laksana rematik dengan berdasarkan sistem
cairan tubuh manusia banyak dipelajari pada jaan Yunani Kuno, Islam Timur,
India dan Cina; yang kemudian berkembang ke berbagai wilayah di dunia seiring
dengan jalur perdagangan, migrasi dan penaklukan suatu di suatu wilayah.
Dalam khazanah Humoral
Traditions penyakit rematik digolongkan dalam penyakit yang disebabkan
karena kondisi tubuh yang ‘dingin’ atau ‘berangin’ (agak mirip dengan term
masuk angin yang dikenal di Indonesia). Oleh karenanya berbagai aktivitas atau
makanan yang menambah suasana ‘dingin’ atau ‘angin’ di dalam tubuh akan
memperburuk kondisi rematik. Misal terpapar udara dingin atau angin, makan atau
minum yang banyak mengandung gas dll.
Penyakit rematik sudah dikenal lama, pada masa awal agama
Buddha (400 SM) rematik ini dikenal sebagai kelainan yang diakibatkan adanya
angin di dalam sendi, oleh karenanya mereka melakukan pengobatan berupa bekam
(mengeluarkan darah kotor yang bercampur ‘angin’), mengoleskan minyak tertentu
yang memberikan sensasi panas yang keduanya berfungsi untuk menarik udara
keluar dari sendi.
Hubungan Rematik dan
Saluran Cerna
Seorang ahli terapi kesehatan berkata bahwa ada dua hal yang
menjadi pintu sehat atau sakit, tergantung cara kita menjaganya; dua hal itu
adalah pikiran dan saluran pencernaan.
Dalam kasus penyakit rematik ternyata sistem pengobatan Ayurveda dan
Unani mengakui adanya hubungan antara kondisi saluran cerna seseorang dan
gejala rematik yang timbul. Dikatakan bahwa saluran cerna yang kurang berfungsi
dengan baik menyebabkan makanan tidak dicerna dengan sempurna sehingga banyak
menghasilkan udara atau disebut dengan “stomach wind”. Tidak kurang dari
pengobatan kuno India dan juga bapak kedokteran dari Arab, Ibnu Sina
berpendapat bahwa “kelebihan angin adalah penyebab dari banyak penyakit.
Kelebihan angin yang dihasilkan oleh pencernaan yang tidak sempurna itu juga
dapat terbawa oleh sirkulasi ke daerah otak – sistem saraf pusat - yang
kemudian menimbulkan banyak kelainan
seperti kelumpuhan, stroke bahkan penyakit gila. Orang kuno di India
sudah turun temurun menyadari ini sehingga mereka tidak jarang memberikan
“digestive powder” bagi orang yang terkena rematik.
Hubungan Rematik,
Aktivitas dan Lingkungan
Banyak orang di India mempunyai pemahaman akan pengaruh
kondisi dingin dan kejadian rematik. Mereka menghindari makan terlalu banyak
makanan atau minuman dingin di satu waktu, duduk terlalu lama di depan kipas
angin atau di dalam ruangan yang ber-AC, menghindari mandi di malam hari
terutama saat musim dingin. Mereka juga percaya bahwa apabila seseorang bekerja
terlalu keras hingga “overheated” kemudian tiba-tiba mendinginkan badannya
secara cepat, perubahan suhu yang mendadak ini dapat mencetuskan kejadian
rematik.
Hubungan Rematik dan
Kepribadian Seseorang
Kepribadian seseorang dapat berpengaruh terhadap metabolisme
tubuh dan jenis penyakit yang dibawanya, karena tipe kepribadian tertentu punya
kelemahan tubuh di area tertentu. Orang yang rentan terkena rematik adalah yang
berkepribadian “cold nature” atau “windy nature”. Ibnu Sina juga mengatakan hal
yang serupa, bahwa orang dengan kepribadian phlegmatic cenderung mudah terkena
rematik.
Menelaah suatu penyakit dari berbagai sisi; kedokteran,
sosial, kultur, lingkungan dsb akan membawa kita kepada pemahaman yang utuh
akan gejala yang sedang terjadi pada tubuh untuk kemudian menerapkan terapi
yang dengan pendekatan yang menyeluruh.
Sumber: Judy F Pugh. “Concepts of arthritis in India’s
medical traditions: Ayurvedic and Unani perspectives”. Social Science &
Medicine Jornal. Vol 56, Issue 2, January 2003, p. 415-424.