Berbeda dengan pendapat umum tentang kebebasan hidup yang
cenderung menjurus kepada kebebasan finansial (baca: bebas melakukan apapun,
tidak usah kerja dan keliling dunia), maka Platon cenderung membedakan
kebebasan hidup dari hidup sedentari (bermalas-malasan). Menurut Platon,
kebebasan hidup bukan berarti seseorang menjadi pasif, akan tetapi tetap
menggunakan akal dan raga dalam kekaryaan nyata, tidak sekadar berdiam diri.
Suatu kegiatan yang dilakukan dari dalam jiwa seseeorang
berfungsi membebaskan jiwa dan dengan demikian akan memberikan kebahagiaan
hakiki pada orang tersebut. Inilah
sebabnya tujuan utama dari pendidikan adalah untuk mengarahkan setiap individu
kepada fitrahnya masing-masing, pekerjaan sejatinya.
Menurut Platon, setiap orang mempunyai misi untuk memenuhi
tujuan hidupnya secara tepat, sebagaimana kelinci pandai melompat, burung yang
pandai terbang, ikan yang pandai berenang dsb. Setiap makhluk diciptakan dengan
membawa keahliannya yang spesifik. Menemukan kegiatan yang spesifik itu akan
membuat orang terbebas jiwanya, ia bekerja tapi jiwanya bernyanyi, suatu
kegiatan yang bersifat “play-like”. Tugas kita selama hidup di bumi ini adalah
untuk menemukan harta karun yang tersimpan dalam diri masing-masing, yang
tanpanya kita tidak akan pernah merasakan kebebasan sejati dalam hidup, yang
tanpa menjalaninya waktu kita hanya habis dari satu kegiatan acak ke kegiatan
acak lainnya.
Sumber : http://www.uiowa.edu/~lsa/bkh/200/platoarticle.htm
No comments:
Post a Comment