“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ― Pramoedya Ananta Toer
Monday, February 2, 2015
Mengunyah Kehidupan
Guru saya selalu mengajarkan kalau makan hendaknya dikunyah perlahan dan cukup lama, mungkin lebih dari 20-an kali kunyahan. Beliau bilang itu salah satu cara belajar sabar dan bersyukur. Secara medis memang banyak penelitian yang menyebutkan manfaat yang baik dari mengunyah makanan lama, selain memberikan kesempatan mulut untuk mengeluarkan enzim pencernaan dengan optimal, juga otak dan tubuh diberi kesempatan untuk menangkap sinyal bahwa ada makanan sedang dicerna dan akhirnya akan membuat proses pencernaan makanan berjalan lebih efisien.
Sama halnya dalam kehidupan, setiap fase perjalanan hidup nampaknya memang perlu dikunyah dengan seksama dan khidmat, tanpa harus terburu-buru ingin beranjak ke fase berikutnya dengan kehilangan banyak makna di penggal kehidupan yang sedang berjalan.
(Amsterdam, 2 Februari 2015. 6:37 pm)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment