Ketika dibuat mengerti, kita menjadi lebih toleran mensikap perbedaan atau hal yang bertentangan dengan keinginan kita dalam keseharian.
Ketika dibuat mengerti, kita menjadi lebih sabar menunggu saat dikabulkannya doa kita.
Ketika dibuat mengerti, kita menjadi lebih menghayati takdir keseharian kita dan menjalaninya dengan senyuman.
Di dalam Al Quran terdapat sepenggal kisah monumental yang Allah abadikan, tatkala salah satu Nabi Allah, Musa as diajari oleh Khidir as melalui tiga peristiwa yang membuat seorang nabi sekaliber Musa as pun dibuat kebingungan. Adalah saat Khidir as membukakan pengetahuan di balik mengapa beliau melubangi perahu, memenggal kepala anak kecil dan membangun tembok sebuah rumah, maka Musa as mengerti dan dapat menerima semua kejadian itu sebagai bagian dari pembelajaran Ilahiyah.
Dalam hidup kita pun sama, tak terhitung berapa kali kita dibuat bingung dan tak mengerti oleh suatu persoalan atau harus menunggu saat dikabulkannya doa yang kerap kali membuat hati kita menjerit, apakah Tuhan memang ada?
Timbangan keadilan-Nya yang dipahami sepotong-sepotong cenderung membuat kita berontak melalui penggal demi penggal kehidupan. Memang Allah Taála memberikan jurus 'praktis'menghadapi ketidaknyamanan sementara tersebut yang Dia tuangkan dalam firman-Nya dalam Al Quran, yaitu dengan "Sabar dan Shalat".
Sabar menunggu dan menjalani ketetapan-Nya walau masih harus mengelus dada menghadapinya.
Sabar menelan hidangan keseharian-Nya, walau hati masih gaduh dengan keluhan.
Sabar saja dan tunggu, Dia selalu memberikan pertolongan-Nya.
Bandung, 18 Des 2013. 06.15 am
No comments:
Post a Comment