Anak saya yang berusia dua tahun belajar semua makanannya sendiri, walau kadang saya tidak beri kalau sedang cape, masalahnya pasti berantakan! Lebih dari separuh makanan biasanya berceceran di sekitar piring dan di bawah lantai. Butuh waktu dan tenaga lagi untuk membersihkannya dan sekarang dengan kehadiran si bungsu yang baru berusia dua bulan, kadang saya merasa tidak punya energi lebih untuk melakukan hal itu.
Tapi, saya pikir-pikir lagi, ini justru saat yang baik bagi dia untuk belajar mengontrol motoriknya, membiasakan diri memakai kedua tangannya untuk salah satu fungsi terpenting manusia yaitu makan! Oleh karenanya saya mengalah dan mengamati hamburan makanan di sekitarnya dengan rasa geli, it helps when you can laugh about it daripada ngedumel ngga menyelesaikan masalah ;)
Hari ini saya terpikir, mungkin begini juga cara Tuhan memperlakukan hamba-hamba-Nya yang masih berbuat salah menggunakan kehidupan dan sekian perangkat titipan-Nya dalam cara yang salah. Kadang Tuhan biarkan hamba-Nya melakukan kesalahan karena itu adalah sebuah proses pembelajaran. So who are we to judge?
Seperti kata Isa dalam injil "He that is without sin among you, let him first cast a stone at her."
Everybody makes mistake, so please be kind ...
No comments:
Post a Comment