Guru saya berpesan, "Apapun opsi kehidupan yang dihadapi, pastikan untuk memilih pilihan yang makin mendekatkan kita kepada Tuhan."
Saya mencoba mempraktikkan kata-kata beliau dalam semua langkah kehidupan, sejak memilih sekolah, pekerjaan hingga memilih jodoh. Apalah lagi menghadapi pemilihan presiden beberapa hari mendatang saya memutuskan untuk memilih calon yang hati saya ringan untuk memilihnya.
Saya merasa apapun itu kalau kita ingat bahwa Tuhan berada di belakangnya membuat jadi lebih ringan dalam menjalani dan mudah untuk menerima, tidak hanya itu kita menjadi lebih santun dan elegan dalam menyikapi perbedaan dan bahkan keburukan orang.
Sangat membantu bagi saya pribadi kalau mengingat bahwa semua makhluk dalam genggaman-Nya.
Bukankah dia bisa begitu dengan ijin-Nya?
Bukankah tiada satu pun kata keluar dari mulut seseorang dan tulisan yang tertoreh tanpa kehendak-Nya?
Bukankah semua orang - baik atau buruk; memukau atau menyebalkan; manusia dengan segala kekurangannya adalah ciptaan-Nya? - dengan demikian apakah ketika kita menghina seseorang kita secara tidak langsung sudah menghina Yang Mencipta ?
Saya pribadi senang dengan perkembangan demokrasi di negara tercinta, khususnya di tahun ini, semua orang tampak antusias menyampaikan pendapatnya masing-masing. Saya hargai itu semua, saya kasih jempol kepada pendapat yang baik dan saya juga ikut mengkritisi pendapat yang tampaknya kurang proporsional. Semua bagian dari proses saling memberi pendapat selayaknya dalam keluarga tidak mungkin semua sama pendapatnya - lha wong saya sama suami saja berbeda dalam hal pilihan presiden ini, it's okay, ga masalah. Malah perbedaan itu jadi memperkaya khazanah, bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda dengan hati yang sejuk, ngga perlu emosi.
Nah, menjelang pemilihan presiden yang makin dekat ini, mari kita sama-sama hening sejenak, tanyakan pada hati nurani masing-masing tentang pilihan yang akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan-Nya. In the end its just between us and God...
Semoga penggal episode ini tidak sampai mencederai keimanan kita pada-Nya dan persaudaraan di antara kita yang dilandaskan kasih sayang yang murni.
Silahkan memilih dengan pilihan masing-masing dengan damai dan legowo
Apapun pilihan-Nya, Tuhan sudah menakdirkan yang terbaik untuk bangsa ini
Kita memang harus berikhtiar sebisa mungkin dan dengan cara yang baik
Tapi bahkan kuatnya keinginan kita tidak akan mampu mengoyak takdir-Nya
Let's vote and see where the wind blows and be happy about it ! :)
From Amsterdam with love
3 Juli 2014
9.49 am
No comments:
Post a Comment