Aku belajar melayani-Mu
Melalui takdir-takdir yang Engkau utus
Melalui takdir-takdir yang Engkau utus
Melalui tangan-tangan kecil
yang membutuhkan kasih sayang dan perawatan ibunya.
Melalui piring-piring dan gelas-gelas kotor
yang setiap hari menumpuk di dapur.
Melalui baju-baju kotor
yang selalu menggunung di keranjang cuci.
yang membutuhkan kasih sayang dan perawatan ibunya.
Melalui piring-piring dan gelas-gelas kotor
yang setiap hari menumpuk di dapur.
Melalui baju-baju kotor
yang selalu menggunung di keranjang cuci.
Perlahan tapi pasti
Hamba bisa ikut mencecap sebuah rasa pengabdian yang indah
rasa yang hanya muncul saat diri belajar untuk melayani.
Tak heran para utusanmu dilatih untuk menjadi penggembala
Melayani-Mu ternyata dengan cara melayani ciptaan-Mu.
Hamba bisa ikut mencecap sebuah rasa pengabdian yang indah
rasa yang hanya muncul saat diri belajar untuk melayani.
Tak heran para utusanmu dilatih untuk menjadi penggembala
Melayani-Mu ternyata dengan cara melayani ciptaan-Mu.
Wahai Yang Maha rendah hati
Yang melangsungkan keberatan dengan bertanya "Mengapa engkau tidak menjenguk-Ku?"*
Yang melayangkan protes dengan berkata, "Mengapa engkau tidak memberi-Ku makan?"
Yang mempertanyakan dengan keras, "Aku haus, mengapa engkau tidak memberi-Ku minum?"
Padahal Engkau Sang Maha segalanya
Yang melangsungkan keberatan dengan bertanya "Mengapa engkau tidak menjenguk-Ku?"*
Yang melayangkan protes dengan berkata, "Mengapa engkau tidak memberi-Ku makan?"
Yang mempertanyakan dengan keras, "Aku haus, mengapa engkau tidak memberi-Ku minum?"
Padahal Engkau Sang Maha segalanya
Pahamlah kemudian kami
Apa arti menjenguk-Mu, memberi-Mu makan, dan memberi-Mu minum
Mulailah kami bisa mengerti apa arti menghambakan diri kepada-Mu.
Melayani-Mu dengan mengerjakan dengan baik apa-apa yang Engkau berikan
Di bumi hamba, di saat ini ...
Apa arti menjenguk-Mu, memberi-Mu makan, dan memberi-Mu minum
Mulailah kami bisa mengerti apa arti menghambakan diri kepada-Mu.
Melayani-Mu dengan mengerjakan dengan baik apa-apa yang Engkau berikan
Di bumi hamba, di saat ini ...
*****
*“Sesungguhnya Allah (dalam hadits Qudsi) berfirman: “Hai Anak Cucu Adam, Aku sakit tetapi kamu tidak menjenguk-Ku”. Lalu berkata (Anak Cucu Adam): “Ya Robb, bagaimana aku menjenguk-Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah menjawab: “Apakah engkau tidak mengetahui, sesungguhnya ada hamba-Ku Fulan sedang sakit tetapi engkau tidak menjenguknya, tidakkah engkau tahu sesungguhnya ketika engkau menjengukya Aku pun berada di sisinya”.
(Kemudian Allah kembali berfirman) “Hai Anak Cucu Adam, Aku kelaparan tetapi engkau tidak memberi-Ku makan”.
Menjawab (Anak Cucu Adam): “Ya Robb, bagaimana aku memberi-Mu makan sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah menjawab: “Apakah engkau tidak mengetahui sesungguhnya kelaparan hamba-Ku si Fulan tetapi engkau tidak memberinya makan, tidakkah engkau tahu sesungguhnya ketika engkau memberinya makan di sana juga ada Aku”.
(Lalu Allah berfirman) “Hai Anak Cucu Adam, Aku haus tetapi engkau tidak memberi-Ku minum”.
Menjawab (Anak Cucu Adam): “Ya Robb, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah menjawab: “Engkau (tahu) hamba-Ku meminta minum kepadamu tetapi tidak engkau berikan kepadanya, tidakkah engkau tahu ketika engkau memberinya minum di sana pun ada Aku”.” (HR. Muslim melalui Abi Hurairah, Mukhtaarul Ahaadits no. 264)
*“Sesungguhnya Allah (dalam hadits Qudsi) berfirman: “Hai Anak Cucu Adam, Aku sakit tetapi kamu tidak menjenguk-Ku”. Lalu berkata (Anak Cucu Adam): “Ya Robb, bagaimana aku menjenguk-Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah menjawab: “Apakah engkau tidak mengetahui, sesungguhnya ada hamba-Ku Fulan sedang sakit tetapi engkau tidak menjenguknya, tidakkah engkau tahu sesungguhnya ketika engkau menjengukya Aku pun berada di sisinya”.
(Kemudian Allah kembali berfirman) “Hai Anak Cucu Adam, Aku kelaparan tetapi engkau tidak memberi-Ku makan”.
Menjawab (Anak Cucu Adam): “Ya Robb, bagaimana aku memberi-Mu makan sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah menjawab: “Apakah engkau tidak mengetahui sesungguhnya kelaparan hamba-Ku si Fulan tetapi engkau tidak memberinya makan, tidakkah engkau tahu sesungguhnya ketika engkau memberinya makan di sana juga ada Aku”.
(Lalu Allah berfirman) “Hai Anak Cucu Adam, Aku haus tetapi engkau tidak memberi-Ku minum”.
Menjawab (Anak Cucu Adam): “Ya Robb, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah menjawab: “Engkau (tahu) hamba-Ku meminta minum kepadamu tetapi tidak engkau berikan kepadanya, tidakkah engkau tahu ketika engkau memberinya minum di sana pun ada Aku”.” (HR. Muslim melalui Abi Hurairah, Mukhtaarul Ahaadits no. 264)
- Gein, Amsterdam
8 Mei 2018 di sore hari pada musim semi yang hangat
Menjelang pergi ke pantai Gaasperplas dengan anak2 yang tengah liburan
No comments:
Post a Comment