Monday, April 22, 2013

Episode Baru Di Belanda

Minggu, 21 April 2013, kebetulan bertepatan dengan hari Kartini adalah momentum hijrah untuk bertempat tinggal dan berkarya di negeri Belanda bersama suami tercinta dan membangun bahtera rumah tangga.
Walaupun sudah tiga kali berkunjung ke negeri kincir angin, namun momen ini sangat istimewa, karena kami berencana tinggal lama disini, berapa lama? Only God knows. Walaupun kalau melihat status suami yang sudah mendapat kerja permanen di De Nederlandsche Bank dan amanah pekerjaan yang diberikan oleh Allah melalui justifikasi seorang mursyid, rasanya kami akan lama tinggal di sini, barangkali cukup lama untuk bisa mengantarkan anak-anak memasuki masa kuliah, insya Allah jika ada usia :)

Seumur hidup saya tidak pernah bermimpi untuk menjejakkan kaki di negeri ini, malah sebenarnya obsesi saya untuk suatu saat bisa menghirup udara di Benua Amerika rasanya masih membara. Tapi itulah kehidupan, you never know where the river will take you, unless you have the access to the 'grand map' ;)

Pertemuan dengan teman sekelas di SMAN 3 Bandung, yang sekarang jadi suami, pun berawal tidak terduga melalui 'spam'yang terkirim di milis kelas kami. One email leading to chatting, phone conversation, meeting up again after 14 years in London - where he proposed me there - after around 4 months corresponding through emails, yahoomessengers, skype (thanks to the technology!). And we got married on 15th May 2011 in Bandung, standing for nearly 4 hours greetings as much as around 2000 guests, typical Indonesian wedding ceremony, looking back all we can say is "what on earth were we doing?":D

Rencana untuk segera berkumpul bersama di Belanda pun melalui tahapan panjang dan berbelit-belit, tersandung masalah birokrasi, adminstrasi dan kami harus menunggu kelahiran putra pertama kami Elia yang tiba di alam dunia ini pada tanggal 4 Juni 2012. So, for more than 2 years we were having a long distance relationship, something that i personally wont recommend any married couple. Why? Because in my experience, there were too many chance of miscommunication and being away from your spouse makes you feel incomplete, thus sometimes it can get you to make any harsh and egoistic decision that seemed good for yourself'', thats right, YOURself, it was al about you, not we. Jadi mengerti mengapa Rasulullah saw melarang meninggalkan istri lebih dari 6 bulan (dikisahkan dari riwayat sahabat yang berperang dan kemudian ketika masanya sudah mendekati 6 bulan di medan perang, maka sahabat tersebut dikirim pulang untuk menemui keluarganya).

And here we are now, coming back to The Netherlands, im writing partly because i need to do something to recover from my jetlag ;) We came around 7am today at Schiphol after 16 hours flight with Garuda (GA 88). Rasanya seperti mimpi, baru kemarin ada di Bandung lalu ke Jakarta, dan sekarang sudah ada di Amsterdam. Ah, semua juga bumi Allah, Dia Yang Maha Kuasa memindahkan kita ke manapun Dia berkehendak. Hidup jauh lebih ringan saat kita berserah kepada rencana-Nya.

Bismillah, memulai episode baru hidup di Belanda :)

No comments:

Post a Comment