Ibu saya orang yang sangat dermawan, masih menjejak hangat di hati saya momen-momen ketika beliau sengaja menepikan kendaraannya dan menghampiri orang tua yang menenteng sapu untuk memberinya selembar uang kertas. Dan hal itu sering beliau lakukan, tak terhitung penjual kangkung keliling, nenek tua penjual gorengan, kakek penjual kacang dan masih banyak lagi. Beliau pun terhitung menjamu semua orang dengan baik, dari mulai tamu yang baru kenal, sanak keluarga yang hampir tiap akhir pekan menyerbu ragam masakannya yang dikenal super uennak hingga para asisten rumah tangga yang selalu disajikan makanan yang sama dengan makanan yang kami makan. Saya ingat kalau kami bepergian, pak supir selalu kami ajak duduk di meja makan yang sama dan menyantap makanan yang sama di restoran walau kerap disambut dengan sungkan dan malu-malu.
Dari ibunda saya belajar untuk banyak memberi dalam hidup, tidak hitungan dan menyandarkan keperluan diri pada Sang Pengatur Rezeki.
Ibu saya orang yang kuat. Segila apapun badai kehidupan yang menempa dan selelah apapun beliau bekerja seharian tidak pernah meluncur dari lisannya keluhan, tidak pernah selama saya berinteraksi dengannya tiga puluh tahun lebih. Maka saya pun belajar untuk tangguh dalam kehidupan.
Ibu saya adalah seorang "life enjoyer", beliau tidak akan mengijinkan kegagalan atau kondisi di luar dirinya membuat dirinya menderita. Beliau sering berpesan, "Bersusah-susah itu adalah hal biasa, tapi hati kita harus tetap senang." Tak terhitung jumlahnya beliau membangunkan semangat saya saat menghadapi ujian di sekolah, sempat gagal ujian di fakultas kedokteran karena mendapat dosen yang aneh, saat menanti mendapatkan pasangan hidup dan sekarang saat saya berumah tangga dan kadang kalut menghadapi anak yang sakit, dengan ketegaran hatinya yang memancar walaupun kami seringkali berkomunikasi lewat whatsapp - saya selalu dibuatnya tenang. Dari sikap beliau itulah saya belajar untuk senantiasa menikmati setiap fase kehidupan apapun bentuknya.
Semoga anak-anak saya juga bisa menyerap sifat-sifat baiknya yang diturunkan. Because children learn more from what we are than what we teach...
No comments:
Post a Comment