Jadi tidak bahagia itu gampang sekali, yang kita lakukan adalah mengeluh dan terus merasa tidak puas: tidak puas dengan jumlah uang di tabungan kita, makan ati sama pasangan hidup, ngedumel tentang anak atau pekerjaan, pokoknya seakan-akan setiap komponen yang melekat dalam hidup kita tidak ada bagus-bagusnya, termasuk tidak puas dengan wajah kita juga episode sakit yang sedang diderita. Gampang sebenarnya tugas si iblis yang dari awal koar-koar "aku akan mendatangi manusia dari depan-belakang-kiri- dan kanan dan Engkau akan mendapati kebanyakan mereka tidak bersyukur"(QS Al A'raaf [7]:17)
Salah satu cara cepat yang kebanyakan orang masuk ke dalam perangkap ini untuk sekadar menutupi ketidakbahagiaannya adalah dengan upaya membeli sesuatu, apapun yang membuat hatinya senang sesaat namun hanya bersifat simtomatik, seperti halnya mengobati radang usus buntu hanya dengan memakan anti nyeri padahal dibutuhkan intervensi yang tepat.
Perangkap lain supaya orang merasa ada sedikit penawar hati terhadap persepsi kebahagiaannya adalah dengan berandai-andai dan mengharap-harap akan suatu obyek atau kejadian yang belum datang. Misal, "kalau lulus aku akan lebih bahagia."; "kalau anakku sudah menikah aku akan plong"; "kalau aku bisa membiayai orang tuaku naik haji tuntas sudah keinginanku" atau "kalau aku punay ini-itu akan lebih keren atau lebih mudah hidup."Apapun itu segala sesuatu yang belum dihadirkan di tangan kita. Tentu boleh merencanakan sesuatu namun dalam perencanaan itu ada batas tipis yang bisa membuat hati kita tertambat pada bayangan rencana indah itu dan luput dari sekian banyak nikmat-Nya yang tiada tara yang kita peroleh setiap saat. Nikmat hidup, bisa bernafas, bisa melihat, jantuang berdenyut normal, kaki dan tangan dapat digerakkan dengan baik, silakan dibuat daftar, dijamin banyak yang luput dari pengamatan kita.
'Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya."
(QS an Nahl: 18)
Puas dengan apa yang ada adalah salah satu kunci kebahagiaan hidup. Sebenarnya tidak sulit, yang dibutuhkan adalah kemauan untuk melihat sesuatu dari arah lain, yang lebih positif dan fokus dengan kelebihan yang ada di tangan kita masing-masing. :)
No comments:
Post a Comment