Salah satu penyebab Negeri Indonesia terpuruk adalah banyak orang yang memilih pekerjaan yang tidak sesuai dengan panggilan hatinya, bisa karena demi gengsi ingin dianggap 'sukses' berdasarkan pakem orang kebanyakan atau sekadar mendulang harta yang tidak akan terpuaskan dahaganya hingga kapanpun. Seorang polisi yang tidak menghayati profesinya kemudian jadi tukang palak bagi warga yang seharusnya diayomi, seorang pegawai yang tidak menikmati pekerjaannya jadinya asal bekerja, kalau perlu sering bolos dan mengerjakan segalanya asal selesai, seorang guru atau dosen yang kegiatannya hanya sekadar nyambi di sela-sela proyek besar yang dikejar pastilah kualitas mengajarnya tidak bisa diharapkan, dengan demikian bisa dibayangkan mutu anak didik yang dihasilkan seperti apa.
Bicara mengenai kegiatan mengajar, saya ingin bercerita kisah seorang yang saya kagumi, seorang dosen sederhana yang sangat mencintai profesinya. Kalau sang dosen ini akan mengajar selama dua jam, maka persiapannya bisa berminggu-minggu dengan melalap minimal delapan hingga sepuluh 'text book' asing. Beliau berkata, "Kebahagiaan terbaik buat saya adalah saat melihat wajah mereka (anak didiknya) cerah karena mengambil manfaat ilmu yang dipelajari."
Sungguh jarang kita menemukan pribadi yang bisa menginspirasi seperti beliau. Dan saya sangat beruntung memiliki beliau sebagai salah satu guru saya...
No comments:
Post a Comment