Thursday, February 4, 2016

Membangun Kecintaan Kepada Al Qur'an

Mursyid sepuh (Almarhum Bapak Suprapto Kadis) dulu seringkali menguji para muridnya saat berkumpul bersama, beliau akan menyebut kata kunci lalu dengan 'acak' meminta salah satu muridnya menyebut kata tersebut ada di surat apa dan ayat berapa dalam Al Qur'an. Demikian terus menerus setiap pengajian Sang Mursyid menggembleng anak-anaknya untuk belajar berkenalan dengan Al Qur'an, hingga lama kelamaan kami mulai hafal ayat-ayat yang sering ditanyakan Sang Mursyid, hingga tak pelak lagi beredarlah selebaran yang berisi daftar ayat-ayat yang sering ditanya Mursyid lengkap beserta kata kuncinya, semacam contekan bagi orang macam saya ini yang masih belum menjadikan membaca Al Qur'an sebagai sebuah panggilan hati, apalagi sebuah kenikmatan.

Empat belas tahun berselang, saya mulai tertarik untuk lebih mendalami Al Qur'an , juga terinspirasi oleh sang Mursyid penerus (Kang Zamzam) yang demikian besar kecintaan dan dedikasinya dalam belajar dan mempelajari Al Quran hingga akhirnya pada satu hari dalam sunyi hati saya memohon betul kepada Allah Ta'ala untuk diberikan kecintaan kepada Al Qur'an dan kekuatan untuk mempelajarinya. Dan gayung pun bersambut! Tidak lama dari saat saya berdoa, gairah saya untuk membaca kitab Al Quran timbul lagi, tidak sekadar membaca ayat demi ayat, juga membaca arti dan membuka konkordansi Al Quran, menelisik kaitan satu ayat dengan yang lainnya.

Hari ini, lima belas tahun berselang sejak saya pertama kali berguru kepada sang Mursyid sepuh, saya sedang mendengarkan rekaman pengajian Mursyid Zamzam tentang kajian Surat Al A'raaf, beliau menjelaskan arti alif-lam-miim-shaad dengan sedemikian rupa hingga membuat air mata saya mengalir dan tangan saya meraih Al Quran serta mendekapnya erat dekat di dada. Saya merasakan kesegaran yang luar biasa yang jarang saya dapatkan dalam pengajian umum atau buku-buku yang saya baca. Tetiba saya teringat betapa sang Mursyid sepuh selama ini dengan caranya semata-mata mengajak para muridnya untuk meraih mata air yang segar dari Al Qur'an , untuk mencintainya, menghayatinya lebih dari sekadar hafal di luar kepala tentang  ribuan ayat yang terkandung di dalamnya.

Hari ini, cuaca dingin dan angin kencang masih mencekam langit Amsterdam.
Tapi saya merasakan kehangatan yang luar biasa di dalam dada.
Terima kasih ya Allah...

Amsterdam, 4 Februari 2016
14.51

No comments:

Post a Comment